Anwar Aceh Farm
Jumat, 30 September 2016
FERMENTASI
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen).
Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat
definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa
akseptor elektron eksternal.
Sabtu, 16 Januari 2016
Cara Mengatasi dan Mengobati Penyakit Bebek Petelur / Pedaging
Cara Mengatasi dan Mengobati Penyakit Bebek Petelur / Pedaging
Ada beberapa cara mengatasi atau mengobati penyakit pada bebek petelur / pedaging. Walaupun ternak bebek tahan terhadap berbagai penyakit tetapi pengetahuan dan keterampilan peternak dalam mendiagnosa atau menentukan jenis penyakit pada ternak bebek perlu dimiliki.
Adapun kemampuan dan keterampilan yang harus dimiliki peternak antara lain seperti berikut :
- Peternak dapat membedakan penampilan bebek yang sehat dan bebek yang sakit.
- Dapat mengenali bagian tubuh bebek yang mengalami kelainan.
- Dapat menentukan langkah-langkah pertolongan pertama yang perlu segera dilakukan.
- Dapat membedakan penampilan tinja (kotoran bebek) yang normal dan tinja bebek yang sakit.
- Mengetahui tempat untuk berkonsultasi bila terjadi gangguan penyakit pada ternak peliharaannya.
- Mampu menyiapkan informasi sebagai bahan konsultasi sehingga memudahkan dan mengarahkan dugaan jenis penyakit sebelum dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Beberapa Jenis Penyakit Pada Ternak Bebek Berikut Cara Mengatasinya
Pada dasarnya penyakit yang menyerang ternak itik dapat dibagi dalam dua kelompok, yaitu : Penyakit tidak menular dan Penyakit menular.
A. Penyakit Tidak menular
Penyakit ini disebabkan oleh buruknya tata laksana pemeliharaan seperti keracunan, pemeliharaan kesehatan dan kebersihan yang buruk, kekurangan vitamin dan mineral dan lain-lain.
1. Stress (cekaman)
Stress atau cekaman pada itik bisa disebabkan oleh berbagai faktor pengganggu yang secara langsung mempengaruhi fisiologi tubuh itik, misalya kebisingan, kurang kebebasan bermain dekat air, berpindah-pindah tempat, pertukaran pakan dan lain sebagainya.
Obat untuk menanggulangi stress belum ada. Yang dapat dilakukan peternak adalah menghidari segala gangguan yang dapat menimbulkan stress yaitu dengan cara memelihara lingkungan dan menjaga kebersihan lingkungan peternakan.
2. Kekurangan Vitamin A
Pakan yang tidak cukup mengandung vitamin A dapat menyebabkan kekurangan vitamin A pada ternak itik dan akhirnya mengganggu pertumbuhan. Tanda-tanda itik yang kekurangan vitamin A adalah : itik akan tampak selalu mengantuk, kondisi kaki lemah, mata tertimbun lendir warna putih dan mudah terkena infeksi. Pada itik umur sekitar 4 minggu itik yang kekurangan vitamin A terlihat selaput matanya menebal dan kering, air mata keluar berlebihan, bagian bawah mata tertimbun cairan lendir. Sedang pada itik dewasa, kekurangan vitamin A mengakibatkan penurunan produksi telur, tubuh mengurus dan lemah.
Jagung kuning merupakan sumber vitamin A yang sangat diperlukan dalam komposisi pakan itik. Penyakit kekurangan (defisiensi) vitamin A umumnya terjadi karena peternak mengganti jagung kuning dengan jagung putih yang miskin vitamin A.
3. Brooder Pneumonia
Penyakit brooder pneumonia umumnya menyerang anak itik yang masih memiliki bulu-bulu halus. Penyakit ini disebabkan oleh karena kotak atau pelingkar tripleks/seng terlalu padat, lampu pemanas untuk induk buatan kurang panas sehingga anak itik kedinginan dan merasa pengap. Tanda-tanda anak itik terserang penyakit ini adalah pembengkakan di kepala, pernapasan terlihat sulit dan mata selalu mengeluarkan air.
Pencegahan terhadap penyakit ini dapat dilakukan dengan mengontrol kapasitas kotak atau pelingkar dan mengontrol panas induk buatan. Pengobatan dapat dilakukan dengan pemberian satu sendok teh baking soda dalam satu quart (1,136 liter) air minum selama 12 jam untuk mengurangi penyebaran penyakit.
4.Rickets Duck (kekurangan vitamin D)
Kekurangan vitamin D yang disertai kekurangan Calsium dan Fosfor dapat menimbulkan penyakit tulang yang menyebabkan kelumpuhan pada itik. Penyakit ini biasanya dinamakan “Rickets duck”. Itik yang terserang penyakit ini akan mengalami penyimpangan dan kelainan pada persendian kakinya.
Pencegahan dapat dilakukan dengan memberikan pakan yang cukup mengandung mineral calsium, fosfor da vitamin D. Ke dalam ransum itik harus ditambahkan 2% tepung tulang dan itik harus mendapat sinar matahari langsung.
5. Antibiotika Dermatitis
Penyakit ini terjadi pada itik karena penggunaan obat-obatan yang mengandung antibiotika secara berlebihan.
Akibatnya kulit itik menjadi kering , bulu rontok dan mudah patah, itik selalu gelisa karena gatal-gatal pada kulitnya.
Pencegahan terhadap penyakit ini adalah dengan menggunakan antibiotika seperlunya. Penghentian pemberian antibiotika serta pemberian “laxative” (obat pencahar) ringan seperti “molasses” dapat memulihkan kondisi ternak itik yang menderita dalam 4 – 6 hari.
6. Mycosis
Penyakit mycosis pada itik terjadi karena itik secara tidak sengaja mengkonsumsi pakan yang sudah basi atau jamur yang tumbuh di lantai (litter) kandang. Itik yang keracunan jamur terlihat lesu, nafsu makan berkurang dan dalam beberapa hari berat badan merosot tajam. Bila tidak diketahui, itik akan mati dalam waktu seminggu.
Pencegahan dapat dilakukan dengan pemeliharaan kesehatan dan kebersihan kandang yang baik. Lantai kandang secara berkala dijemur dan diusahakan tidak lembab dan diberi kapur terutama pada musim hujan.
Pengobatan penyakit mycosis karena jamur bisa dilakukan dengan memberi antibiotika yang dicampurkan ke dalam air minum atau pakan itik.
7. Botulism
Penyakit botulism (limberneck) pada umumnya terjadi karena itik makan bangkai. Misalnya pemberian makanan daging bekicot yang sudah layu. Bangkai yang sudah berulat mengandung kuman yang berbahaya yaitu “clastrididium botulinium”. Kuman tersebut memproduksi racun.
Tanda-tanda itik yang terserang penyakit ini adalah leher itik seperti tidak bertulang, tidak tegap atau lunglai setelah itik memakan bangkai 1 – 3 hari. Beberapa jam kemudian setelah leher lunglai mengakibatkan kematian.
Pencegahan dilakukan dengan memelihara kesehatan lingkungan yang baik dan tidak memberi pakan yang sudah basi (bangkai). Bila masih memungkinkan ternak itik yang sakit dapat diberikan obat-obatan pencahar agar itik mencret dan kuman beserta racunnya dapat ikut keluar dari saluran pencernaan.
Pengobatan secara tradisional yang dapat membantu menyembuhkan yaitu dengan memberikan minyak kelapa satu sendok makan dan air minum yang bersih. Minyak kelapa akan membuat itik haus dan ingin minum sebanyak-banyaknya. Jika itik banyak minum, racun dalam darah itik akan encer dan daya kerjanya berkurang, dengan demikian angka kematian dapat dihindari.
8. Keracunan Garam
Penyakit keracunan garam umumnya terjadi bila air itik atau kolam air mengandung kadar garam yang tinggi, juga bila bahan baku pakan tertentu mengandung kadar garam yang tinggi.
Keracunan garam pada itik lebih sering terjadi di lokasi peternakan dekat pantai/tambak yang airnya tercemar garam.
Ternak itik tidak tahan terhdap garam yang berlebihan, konsentrasi 2% saja dalam ransum atau 4.000 ppm dalam air minum dapat menimbulkan kematian terhadap ternak itik.
B. Penyakit Menular
Penyakit menular pada itik merupakan penyakit yang disebabkan oleh : virus, bakteri atau kuman yang dapat ditularkan melalui kontak langsung atau melalui udara.
1. Fowl Cholera (kolera itik)
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri “Pasteurella Avicia”. Kandang yang basah serta lembab dapat mempercepat penularan. Penyakit yang menyerang anak itik umur 4 minggu dapat menimbulkan kematian hingga 50%, sedangkan pada itik dewasa dapat menimbulkan kematian kurang dari 50%.
Gejala penyakit ini adalah : sesak nafas, pial bengkak dan panas, jalan sempoyongan. Itik yang terserang penyakit kolera yang akut akan meratap dan mengeluarkan suara yang nyaring dan keluar dari kelompoknya.
Keganasan penyakit ini dapat menyebabkan infeksi darah dan itik akan mengalami kematian secara mendadak.
Pencegahan dapat dilakukan dengan vaksinasi Fowl Cholera. Pengobatan bagi itik yang terserang pada tingkat awal dapat digunakan obat Choramphenicol, Tetracycline atau Preparat-preparat Sulfat.
2.Fowl Pox (Cacar)
Penyakit cacar ini menyerang itik pada segala umur dan penyebabnya adalah virus. Tanda-tanda penyakit ini adalah dengan munculnya benjolan-benjolan pada bagian badan itik yang tidak tertutupp bulu seperti kaki dan kepala. Penyakit cacar basah menyerang rongga mulut dan bentuk “diptherie” dan kematian terjadi karena itik kesulitan makan dan minum.
Pencegahan dapat dilakukan dengan cara vaksinasi yang disuntikan dibalik sayap itik. Pengobatan cacar kering berupa benjolan-benjolan dapat dilakukan dengan jalan mengelupasi benjolan-benjolan sampai berdarah kemudian diolesi dengan yodium tingture (6-10%).
3. White Eye (Mata Memutih)
Penyakit yang diduga disebabkan oleh virus ini menyerang itik pada segala umur dan yang paling peka adalah itik umur
kurang dari 2 bulan. Biasanya itik yang kurang vitamin A mudah terserang penyakit ini. Kandang yang lembab dan lantai (litter) yang basah juga memudahkan itik terserang penyakit ini.
Tanda-tanda anak itik yang terserang penyakit ini adalah : cairan putih bening keluar dari mata dan paruh, kotoran yang bening dalam beberapa jam berubah menjadi kekuning-kuningan, itik sulit bernafas, lemah dan akhirnya lumpuh. Bila sampai kejang-kejang, kematian tak bisa dihindari.
Pencegahan dan pengobatan bisa dilakukan daengan antibiotika yang dicampur air minum atau pakan. Antibiotika yang
sering digunakan adalah Oxytetracycline (terramycin) atau Chlortetracycline (aureomycins) dengan dosis 10 gram per 100 kg pakan atau 10 gram dalam 40 gallon air minum akan membantu mengontrol penyakit white Eye.
4. Coccidiosis
Coccidiosis adalah penyakit berak darah yang juga menyerang itik, gejala itik yang terserang penyakit ini adalah kurang nafsu makan, berat badan menurun drastis dan akhirnya lumpuh. Penularan melalui kotoran itik yang membawa coccida dan terjadi relatif cepat pada itik segala umur, tetapi yang banyak terserang adalah anak itik.
5. Coryza
Penyakit coryza disebut juga penyakit pilek menular. Penyebabnya adalah semacam mircro organisme. Penyakit ini biasanya terjadi pada awal pergantian musim. Penularannya sangat cepat yaitu melalui kontak langsung antara itik yang sakit dan itik yang sehat.
Tanda-tanda itik yang terserang penyakit pilek menular adalah keluarnya kotoran cair kental dari mata. Jadi penyakit ini mirip dengan penyakit White Eye. Anak itik umur 1 minggu sampai umur 2 bulan, merupakan itik yang sering terserang penyakit ini. Akan tetapi itik dewasa pun dapat pula terserang wabah penyakit coryza ini.
Pengobatan yang paling efesien adalah dengan menyuntikan “Streptomycin Sulphat” secara individual dengan dosis 0,4 gram rendah dengan patokan berat badannya. Penyuntikan dapat dilakukan sekali dalam sehari selama beberapa hari dengan dosis streptomycin setengah dari dosis di atas.
6. Salmonellosis
Penyakit salmonellosis menyerang itik pada segala umur dan dapat menyebabkan angka kematian hingga 50%. Penyebabnya adalah kuman “Salmonella Anatis”, melalui perantaraan lalat atau makanan atau minuman yang tercemar kuman tersebut.
Pencegahan, dapat dilakukan dengan menjaga kesehatan dan kebersihan kandang dan secara berkala dilakukan pembersihan kandang agar kandang terbebas dari kuman salmonella. Pengobatan dapat dilakukan dengan memberikan “Furazolidone”.
7. Sinusitis
Penyakit sinusitis dapat menyerang itik dewasa sehingga dapat menyebabkan kerugian yang tidak sedikit. Penyakit ini dikarenakan tata laksana pemeliharaan yang buruk, kekurangan mineral dalam pakan dan tidak tersedianya kolam untuk bermain. Akibatnya itik menjadi renta mendapat infeksi sekunder.
Tanda-tanda itik yang terserang penyakit ini adalah : terjadi pembengkakan sinus, dari lubang hidung keluar cairan jernih, sekresi mata menjadi berbuih, sinus yang membengkak menimbulkan benjolan di bawah dan didepan mata.
Pencegahan dapat dilakukan dengan tata laksana pemeliharaan yang baik. Pengobatan bagi iti yang sakit, adalah dengan menyuntikan antibiotika (streptomycin) ke dalam sinus yang sakit. Dosis pada itik dewasa adalah sebanyak 0,5 gram streptomycin yang dilarutkan ke dalam 20 cc aquadest. Larutan ini disuntikan ke dalam sinus. Untuk pengobatan yang lebih mudah, dosisnya dikurangi. Pengobatan seperti ini dilakukan sekali dalam 48 jam.
8.Aflatoksikosis
Aflatoksikosis yang menyerang itik pada umumnya disebabkan oleh “Aflatoksin” yang dihasilkan oleh “Asperqillus Flavus”. Aflatoksin menyerang hati, sehingga itik yang terserang penyakit ini hatinya membersar.
Tanda-tanda itik yang terserang penyakit ini adalah : kondisi sangat lemah, terjadi pendarahan di bawah kulit dan jari, terhuyun-huyun, akhirnya mati dalam posisi terlentang. Anak itik lebih muda terserang penyakit ini dibanding dengan itik dewasa.
Pencegahan bisa dilakukan dengan pemeliharaan kebersihan lingkungan kandang, penaburan kapur di lantai kandang, pembersihan kandang agar terbebas dari serangga. Pengobatan hanya dapat diusahakan dengan memberikan antibiotika yang dicampurkan dalam air minum atau pakan.
Demikianlah beberapa jenis penyakit yang dapat menyerang ternak itik serta cara pencegahan dan cara mengobati, semoga artikel ini dapat memberikan manfaat bagi para peternak, sekian dan terima kasih.
Rabu, 13 Januari 2016
PROPOSAL KAMBING
Pilot projek
PROPOSAL USAHA
PETERNAKAN KAMBING
DIAJUKAN OLEH :
KELOMPOK USAHA ……….
TAHUN
2016
No : Istimewa Aceh Barat Daya, 10
Jan 2016
Lamp : 1 (satu) Eks Kepada Yth :
Perihal : Permohonan
Bantuan Bapak
Gubernur Aceh
Modal
Usaha Bebek petelur
cq/Kepala Dinas Kesehatan Hewan
dan Perternakan Aceh
Di
–
Banda
Aceh
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Dengan
Hormat,
Bersama
ini kami memohon kepada Bapak untuk dapat membantu modal usaha yang sangat kami
butuhkan untuk pengembangan usaha Peternakan Kambing Di Aceh Barat Daya. Adapun
kebutuhan modal usaha yang kami harapkan sebesar Rp. 100.000.000,- (Seratus Juta
Rupiah),- untuk 30 (Tiga Puluh ) ekor kambing.
Sebagai bahan pertimbangan turut kami lampirkan kelengkapan
administrasi
:
1.
Permohonan
2.
Proposal
3.
Struktur
Kelompok
4.
Rencana
Anggaran Kegiatan (RAB)
5.
Fhoto
Lokasi Usaha
6.
Fhoto
Copy KTP Kelompok
7.
Surat
Keterangan Usaha dari Geucik Gampong Padang Panjang
8.
Rekomendasi
Camat Kecamatan Susoh
9.
Rekomendasi
Dinas Pertanian dan Perternakan Kabupaten Aceh Barat Daya
Demikianlah
surat permohonan ini kami perbuat besar harapan, semoga Bapak mengabulkannya.
Aceh Barat Daya, 10 Jan 2016
Kelompok Usaha Peternak Kambing
…………..
…………….
Ketua
|
……………..
Sekretaris
|
BAB I
PENDAHULUAN
Berbagai potensi yang dimiliki oleh
manusia wajib untuk berusaha guna menyongsong kehidupan yang sejahtera,
tentunya dengan usaha yang halal sehingga mendapat rezki yang diberikan Allah
SWT mendapat ridho nya. Tentunya kita harus senantiasa mengikuti dan mencontoh
akhlak ulullah SAW, sehingga apa bila kita ingin mengambil sumber mata
pencarian dari jalan berwirausaha maka tirulah cara bagaimana ulullah SAW
berwirausaha, Sebagaimana yang kita ketahui bahwa beliau adalah sosok pengusaha
yang handal dan juga sebagai pribadi yang jujur sehingga beliau mendapat gelar
Al-amin.
A. Latar
Belakang Masalah
Mencari pekerjaan dimasa sekarang ini
merupakan hal yang cukup sulit. Banyak sekali calon pekerja yang berkeinginan
untuk bekerja di instansi pemerintahan atau swasta, tetapi lapangan pekerjaan
saat ini sangat terbatas, hal ini menyebabkan jumlah pengangguran semakin
banyak. Dilihat dari segi ekonomi individual tentu saja masalah pengangguran
itu sangat merugikan karena manusia mempunyai kebutuhan yang tidak terbatas.
Oleh karena itu sebagai calon tenaga kerja, kita harus mampu berpikir kreatif
dan inovatif yang mampu membaca peluang serta pandai memanfaatkannya sesuai
dengan kemampuan yang dimiliki dan tidak terfokus hanya pada satu jenis
pekerjaan saja.
Wirausaha merupakan salah satu usaha
untuk mengatasi meningkatnya jumlah pengangguran. Selain menguntungkan dari
segi ekonomi, sebagaian besar kegiatan wirausaha juga sangat membantu
usaha-usaha dalam memenuhi kebutuhan masyarakat banyak, baik secara langsung
maupun tidak langsung.
Penduduk Desa mayoritas
mata pencahariannya adalah sebagai petani, mereka masih memiliki waktu luang
untuk memelihara dan merawat ternak seperti kambing. Dengan lahan sawah yang masih
luas maka banyak limbah pertanian dan rumput yang belum dimanfaatkan sebagai
pakan ternak. Oleh karena itu Kelompok …………berinisiatif untuk memanfaatkan
limbah pertanian dan rumput tersebut agar menjadi komoditas yang lebih baik.
B. Tujuan
Tujuan dari usaha peternakan kambing adalah:
1. Meningkatkan
dan mengmbangkan ketrampilan masyarakat dengan melaksanakan usaha agribisnis
peternakan.
2.
Menciptakan
lapangan kerja bagi masyarakat.
3.
Upaya
peningkatan pendapatan masyarakat khususnya petani ternak disekitarnya.
4. Meningkatnya
produktifitas,deverifikasi produk/usaha, mutu serta nilai tambah produk usaha
agribisnis melalui peternakan.
5.
Meningkatkan
ketrampilan,pengetahuan, dan sikap mengelola secara berkelompok.
6.
Terdukungnya
kemandirian ekonomi lembaga masyarakat.
C.
SASARAN YANG INGIN DI CAPAI
1. Pemanfaatan lahan yang belum produktif menjadi produktif
2. Peningkatan pendapatan Petani tradisional
3. Tersedianya sumber protein Hewani
4. Tersedia pupuk kandang untuk pelestarian
lingkungan.
5. Terdukungnya ketahanan pangan dan swasembada
daging yang sehat dan halal
BAB
II
RENCANA
WIRAUSAHA BETERNAK BEBEK PETELUR (LAYER)
A. Lokasi
tempat usaha
Lokasi wirausaha yang akan dibangun
adalah :
Tempat
: Gampong..............Kecamatan.................Kabupaten
Aceh
Barat Daya)
Areal
: di sekitar pergunungan dan kebun
Jenis usaha yang akan di laksanakan
akan Di beri nama usaha yaitu:
Nama
usaha
:” ABDYA
MANDIRI”
B. Jadwal
Kegiatan
Wirausaha peternakan kambing akan
dilaksanakan pada pertengahan
tahun 2016. Dengan berbagai pertimbangan yang berkaitan langsung dengan rencana
dan kesepakatan bersama.
C. Struktur Organisasi
Tugas masing-masing koordinator
1.
Tugas ketua yaitu untuk
mengendalikan/mengawasi para bawahanya dalam pekerjaanya.
2.
Tugas sekertaris yaitu untuk mencatat
apa yang akan dibutuhkan dalam kegiatan dan membukukan semua data-data.
3.
Tugas bendahara yaitu mengatur keluar
masuknya dana dan sebagai penanggung jawab keuangan.
4.
Tugas Produksi yaitu melakukan kegiatan
di lapangannya/kandang kambing.
5.
Tugas Pemasaran yaitu memasarkan produk yang
di hasilkan kepada konsumen.
D.
PERSYARATAN LOKASI DAN PEDOMAN TEKNIS
BUDIDAYA
1.
Lahan
Desa
..................................Kec…… Kab. …. Prov. …… memiliki wilayah yang
luas, sebagian wilayah adalah pertanian yaitu sebagai petani sawah, Tanah
irigasi teknis dan irigasi non tekhnis yang berupa tanah tegalan yang
menyediakan cukup melimpah pakan bagi hewan ternak apalagi untuk kambing selain
tersedianya rumput dan tanaman besar
yang daunnya biasanya digunakan untuk pakan kambing
2.
Perkandangan
Untuk para petani dibuatkan kandang khusus yaitu
kandang yang dibuat dengan panggung, karena kambing bisa dikatakan hampir tidak
pernah keluar kandang, jika tidak dibuatkan kandang yang panggung maka kandang
akan menjadi lembab, becek, kotor dan menimbulkan penyakit. Dengan jarak antara
tanah dengan lantai kandang setinggi 75 Cm -100 cm dan bentuk atap kandang yang
miring ini diharapkan agar sistem sirkulasi udara dapat berlangsung secara
kontinyu dan cepat. Usahakan agar kandang kambing dapat terkena sinar matahari
langsung sehingga bibit penyakit yang akan berkembang bisa di minimalisir
sekecil mungkin.
Ukurankan dang yang biasa digunakan adalah :
Kandang beranak : 120 cm x 120 cm /ekor
Kandang induk : 100 cm x 125 cm /ekor
Kandang anak : 100 cm x 125 cm /ekor
Kandang pejantan : 110 cm x 125 cm /ekor
Kandang dara/dewasa : 100 cm x 125 cm /eko
3.
Penyediaan Bibit
Untuk petani kambing penyediaan bibit selama
ini biasa petani masih menggunakan cara cara yang sangat tradisional yaitu
mengambil keturunan dari kambing yang sudah dipelihara atau beli kambing besar
pada pedagang bahkan ada yang beli dipasar untuk di pelihara dan itupun
jumlahnya sangat terbatas.
Pemilihan bibit harus
disesuaikan dengan tujuan dari usaha, apakah untuk pedaging, atau perah
(misalnya: kambing kacang untuk produksi daging, kambing untuk produksi susu,
dll). Secara umum ciri bibit yang baik adalah yang berbadan sehat, tidak cacat,
bulu bersih dan mengkilat, daya adaptasi tinggi terhadap lingkungan.
Ciri
untuk calon induk:
-
Tubuh
kompak, dada dalam dan lebar, garis punggung dan pinggang lurus, tubuh besar,
tapi tidak terlalu gemuk.
-
Jinak
dan sorot matanya ramah.
-
Kaki
lurus dan tumit tinggi.
-
Gigi
lengkap, mampu merumput dengan baik (efisien), rahang atas dan bawah
rata.
-
Dari
keturunan kembar atau dilahirkan tunggal tapi dari induk yang muda.
-
Ambing
simetris, tidak menggantung dan berputing 2 buah.
Ciri untuk calon pejantan :
Ciri untuk calon pejantan :
-
Tubuh
besar dan panjang dengan bagian belakang lebih besar dan lebih tinggi, dada
lebar, tidak terlalu gemuk, gagah, aktif dan memiliki libido (nafsu kawin)
tinggi.
-
Kaki
lurus dan kuat.
-
Dari
keturunan kembar.
-
Umur
antara 1,5 sampai 3 tahun.
4.
Makanan
Jenis dan cara pemberiannya disesuaikan
dengan umur dan kondisi ternak. Pakan yang diberikan harus cukup protein,
karbohidrat, vitamin dan mineral, mudah dicerna, tidak beracun dan disukai
ternak, murah dan mudah diperoleh. Pada dasarnya ada dua macam makanan, yaitu
hijauan (berbagai jenis rumput) dan makan tambahan (berasal dari
kacang-kacangan, tepung ikan, bungkil kelapa, vitamin dan mineral).
Cara pemberiannya :
Diberikan
2 kali sehari (pagi dan sore), berat rumput 10% dari berat badan kambing,
berikan juga air minum 1,5 - 2,5 liter per ekor per hari, dan garam berjodium
secukupnya.
Untuk kambing bunting, induk menyusui, kambing perah dan pejantan yang sering dikawinkan perlu ditambahkan makanan penguat dalam bentuk bubur sebanyak 0,5 - 1 kg/ekor/hari.
Untuk kambing bunting, induk menyusui, kambing perah dan pejantan yang sering dikawinkan perlu ditambahkan makanan penguat dalam bentuk bubur sebanyak 0,5 - 1 kg/ekor/hari.
5. Pengelolaan reproduksi
Diusahakan agar kambing bisa beranak minimal 3 kali dalam dua
tahun. Hal-hal yang harus diperhatikan adalah :
a.
Kambing mencapai dewasa
kelamin pada umur 6 s/d 10 bulan, dan sebaiknya dikawinkan pada umur 10-12
bulan atau saat bobot badan mencapai 55 - 60 kg
b.
Lama birahi 24 - 45 jam,
siklus birahi berselang selama 17 - 21 hari.
c.
Tanda-tanda birahi :
gelisah, nafsu makan dan minum menurun, ekor sering dikibaskan, sering kencing,
kemaluan bengkak dan mau/diam bila dinaiki.
d.
Ratio jantan dan betina = 1
: 3
e.
Masa bunting 144 - 156 hari
(5 bulan).
f.
Masa melahirkan, penyapihan
dan istirahat ± 2 bulan.
6. Pengendalian Penyakit
Hendaknya ditekankan pada pencegahan penyakit melalui sanitasi kandang yang baik, makanan yang cukup gizi dan vaksinasi.
Penyakit yang sering menyerang kambing adalah: cacingan,
kudis (scabies), kembung perut (bloat), paru-paru (pneumonia), orf, dan
koksidiosis.
7.
Pemasaran
Untuk pemasaran para petani
tidak ada kendala karena pembeli (Mitra usaha kelompok........”) sudah
menjemput langsung kerumah rumah petani atau kadang petani juga membawa kambing
kambing mereka kepasar tradisional tersebut.
8.
Dukungan Masyarakat Sekitar
Dengan adanya peternakan kambing, masyarakat merasa senang karena membuka lapangan pekerjaan sehingga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat dan memanfaatkan sumber makanan ternak yang melimpah.
BAB III
RINCIAN
ANGGARAN BIAYA
Adapun Rincian Anggaran Biayanya Sebagai Berikut :
|
|||
No
|
Keterangan
|
Jumlah Biaya Rp
|
Keterangan
|
1
|
Kandang
|
35.000.000
|
|
2
|
Bakal Bibit kambing Jantan
|
25.000.000
|
|
3
|
Bakal Bibit kambing Betina
|
40.000.000
|
|
Total
|
100.000.000
|
Terbilang :
Seratus Lima Puluh Juta Rupiah
PENUTUP
Puji syukur saya panjatkan kehadirat
Allah SWT,yang telah memberikan rahmat serta hidayatnya kepada saya, sehingga
saya bisa menyusun proposal beserta analisa usaha peternakan kambing
Demikian proposal ini
disampaikan pada Dinas Propinsi Peternakan untuk dijadikan bahan pertimbangan.
Atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.
Aceh Barat Daya, 31 Mar
2015
Kelompok Usaha Peternak Kambing
,………
Ketua
|
Sekretaris
|
DAFTAR
NAMA-NAMA ANGGOTA
KELOMPOK
USAHA BEBEK
PETELUR
MANDIRI MAJU
GAMPONG
QUI TENGKU
KECAMATAN BABAHROT
KABUPATEN ACEH BARAT DAYA
NO
|
NAMA
|
JABATAN
|
TANDA TANGAN
|
|
1
|
|
KETUA
|
1.
|
|
2
|
|
SAKRETARIS
|
|
2.
|
3
|
|
BENDAHARA
|
3.
|
|
4
|
|
ANGGOTA
|
|
4.
|
5
|
|
ANGGOTA
|
5.
|
|
6
|
|
ANGGOTA
|
|
6.
|
7
|
|
ANGGOTA
|
7.
|
|
8
|
|
ANGGOTA
|
|
8.
|
9
|
|
ANGGOTA
|
9.
|
|
10
|
|
ANGGOTA
|
|
10.
|
Aceh Barat Daya, 31 Mar
2015
Kelompok Usaha Peternak Kambing
………..
…
Ketua
|
…….
Sekretaris
|
Langganan:
Postingan (Atom)